Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Tempat Makan
SPPG Kepri hentikan dua dapur MBG setelah hasil lab positif bakteri
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-05 06:06:47【Tempat Makan】880 orang sudah membaca
PerkenalanTampak depan sebuah dapur SPPG di Kota Batam, Kepri. ANTARA/Amandine NadjaBatam (ANTARA) - Satuan Pe

Batam (ANTARA) - Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Regional Kepulauan Riau (Kepri) memastikan dua dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Karimun dihentikan sementara setelah hasil uji laboratorium menunjukkan kontaminasi bakteri.
Kepala Regional SPPG Kepri Anindita Ayu mengangakan hasil pemeriksaan laboratorium yang dilakukan Balai Labkesmas Kota Batam menunjukkan kedua dapur di wilayah Meral dan Sungai Lakam positif mengandung bakteri staphylococcus aureusdanescherichia coli.
Baca juga: BGN imbau SPPG di Batam segera urus sertifikat higiene sanitasi
“Ya, benar. Dua dapur di Karimun positif mengandung bakteri berdasarkan hasil uji laboratorium. Saat ini keduanya sudah dihentikan sementara,” ujar Anindita saat dihubungi di Batam, Sabtu.
Ia menjelaskan dapur-dapur yang terbukti ngak memenuhi standar higienitas langsung ditindaklanjuti dengan penghentian operasional sementara dan diwajibkan memperbaiki sarana pengolahan makanan.
Selain itu, seluruh pengelola diwajibkan mengurus sertifikasi dapur sebagai langkah perbaikan dan peningkatan mutu.
“Untuk seluruh SPPG di Kepri, kami sudah instruksikan agar segera mengurus sertifikasi dapur selama bulan Oktober ini. Ini langkah penguatan agar semua dapur memenuhi standar keamanan pangan,” katanya.
Menurutnya, saat ini terdapat 123 dapur SPPG di Kepri, dengan 91 diantaranya berstatus operasional aktif. Sementara sisanya masih dalam proses persiapan.
Anindita menjelaskan bahwa untuk peninjauan lapangan, tim dari pusat akan difokuskan pada dapur-dapur yang sedang dihentikan sementara.
Baca juga: Pemprov Kepri susun konsep pembangunan dapur MBG khusus di pulau kecil
Baca juga: SPPG di Karimun urus sertifikasi laik higiene dan sanitasi
“Tim pusat akan melakukan audit khusus pada dapur yang ditemukan bermasalah, bukan seluruh dapur di Kepri,” ujarnya.
Ia menambahkan koordinasi terus dilakukan bersama Dinas Kesehatan dan Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) guna memastikan kualitas makanan bergizi yang disalurkan ke anak-anak tetap aman dan layak konsumsi.
“Kami ingin memastikan setiap anak penerima program MBG mendapatkan makanan yang sehat, higienis dan sesuai standar gizi,” kata dia.
Suka(222)
Artikel Terkait
- DPR RI: Program MBG kelompok 3B perlu diperkuat untuk cegah stunting
- Forum Pangan Dunia 2025 dibuka di Roma, rayakan 80 tahun FAO
- BPOM berikan penjelasan ke FDA AS, pastikan keamanan produk ekspor RI
- Nol kasus, IFSR: Solo catat prestasi terbaik Program MBG di Jateng
- SPPG Tambak Boyo OKU Timur mulai beroperasi layani 3.185 siswa
- Ekonom: Rencana penurunan PPN bisa dongkrak daya beli dan sektor riil
- Nol kasus, IFSR: Solo catat prestasi terbaik Program MBG di Jateng
- Pemkot Madiun minta setiap SPPG miliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi
- DPR RI: Program MBG kelompok 3B perlu diperkuat untuk cegah stunting
- Akademisi nilai kurikulum Sekolah Rakyat mampu entaskan kemiskinan
Resep Populer
Rekomendasi

Pemprov DKI diminta beri penyuluhan kesehatan terkait cuaca panas

Jabar targetkan perluasan pasar lewat West Java Expo 2025

Wakil Kepala BGN: Program MBG ngak boleh berorientasi bisnis

BGN datangkan ahli gizi dari daerah lain untuk SPPG di Manokwari

Pemkab Jayapura: Program MBG harus menjangkau semua masyarakat

Satgas MBG Banyuasin pastikan menu sesuai dengan kebutuhan gizi

36 warga Majene Sulbar keracunan makanan pesta pernikahan

PTSI fasilitasi sertifikasi halal gratis bagi pelaku usaha kecil